PEKANBARU (TRANSMEDIA.CO)–Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Kemenkumham menggelar kegiatan Penguatan Unit Pemberantasan Pungli dan Sosialisasi Aplikasi Siduli, Jumat 20 September 2024. Kegiatan dilakukan secara daring dan diikuti seluruh Kanwil Kemenkum di Indonesia, termasuk Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Budi Argap Situngkir.
Dari Kanwil Kemenkumham Riau, juga hadir Kepala Divisi Administrasi, Johan Manurung, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Ricky Dwi Biantoro dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Edison Manik, para pejabat struktural.
Kemenkumham Riau melalui akunnya menyebutkan, kegiatan ini diadakan oleh Unit Pemberantasan Pungli Kemenkumham, bertujuan memperkuat koordinasi dan strategi dalam pemberantasan pungli di lingkungan pemerintahan. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) dan untuk mengoptimalkan pelayanan pelaporan pengaduan masyarakat.
Kegiatan menyajikan dua agenda utama yaitu Penguatan Unit Pemberantasan Pungli oleh Ketua Pokja Intelijen UPP Kemenkumham dengan Narasumber Inspektur Wilayah II Inspektorat Jenderal Kemenkumham, Lilik Sujandi, dan kegiatan Sosialisasi Aplikasi Siduli oleh narasumber Tim Saber Pungli Kementerian Koordinator Bidang Polhukam.
Dalam sesi ini, fokus utama adalah penguatan unit-unit pemberantasan pungli yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ketua Intelijen menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam mendeteksi, melaporkan, dan menindak praktik pungli yang masih sering terjadi di beberapa sektor publik.
Selain itu, acara ini juga dimanfaatkan untuk memberikan sosialisasi tentang aplikasi Siduli, sebuah platform yang dirancang oleh Tim Saber Pungli Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Aplikasi ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam melaporkan praktik pungli yang mereka temui di lapangan. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam mengawasi kinerja aparatur negara.
Dengan diluncurkannya aplikasi Siduli, masyarakat tidak hanya diharapkan lebih sadar akan praktik pungli, tetapi juga lebih aktif melaporkannya. Tim Saber Pungli Kemenko Polhukam berharap, melalui aplikasi ini, berbagai kasus pungli dapat segera ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat. Kolaborasi antara instansi pemerintahan dan masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan pemberantasan pungli secara menyeluruh.***
