Rabu, 23 Juli 2025
Google search engine

HAN ke-41: Gubri dan Menteri PPPA Seru-Seruan Bareng Anak-Anak Rengat

INHU (TRANSMEDIA.CO) – Meski langit Rengat sempat diguyur gerimis, hal itu tak menyurutkan semangat ratusan siswa SMPN 2 Rengat untuk merayakan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2025. Sejak pagi, halaman sekolah telah dipenuhi sorak sorai anak-anak yang tak sabar menyambut kedatangan tamu istimewa dari ibu kota dan provinsi.

Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid hadir langsung ke tengah-tengah mereka, didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Fauzi serta Wakil Menteri PPPA Veronica Tan. Namun, kedatangan mereka bukan untuk memberi pidato panjang yang membosankan. Justru sebaliknya, suasana menjadi cair dan hangat ketika para pejabat itu mulai berbaur bersama anak-anak, tertawa, dan bermain seperti teman sebaya.

Sorotan utama hari itu datang saat kuis berhadiah dimulai. Gubri Wahid sendiri yang membacakan pertanyaan dengan gaya santainya. Anak-anak tampak berlomba mengangkat tangan, berharap terpilih untuk menjawab dan membawa pulang hadiah. Riuh tawa dan teriakan penuh semangat membanjiri lapangan, seolah menghapus mendung yang masih menggantung.

Keceriaan tak berhenti di situ. Usai kuis, Gubernur Wahid dan para pejabat mencoba aneka permainan tradisional bersama siswa-siswi. Dari congkak, guli, gasing, hingga enggrang. Semuanya dimainkan dengan semangat dan canda. Bahkan sesekali terdengar gelak tawa saat ada yang hampir terjatuh atau kesulitan menyeimbangkan diri di atas enggrang. Suasana menjadi begitu akrab, tanpa sekat antara pemimpin dan anak-anak.

“Tadi ada gasing, guli, dan permainan tradisional lainnya. Kesannya kami sangat have fun pagi ini,” ucap Wahid. Rabu, 23 Juli 2025.

Bagi Wahid, permainan itu membawa kenangan manis dari masa kecilnya. Ia mengaku merasa seperti kembali ke zaman saat sore hari dipenuhi suara guli yang beradu dan congkak yang dimainkan di serambi rumah. Di tengah era digital yang kian mendominasi, ia merasa permainan semacam ini perlu terus dihidupkan agar anak-anak tak kehilangan akar kebudayaan dan kesenangan sederhana.

Perayaan HAN tahun ini memang dirancang bukan hanya sebagai seremoni, tapi sebagai ruang interaksi yang membahagiakan. Para pejabat yang hadir pun tidak sekadar menonton, melainkan ikut terlibat aktif, mendengar cerita, menjawab pertanyaan, bahkan memuji kreativitas anak-anak.

“Luar biasa, saya berasa kembali ke 35 tahun yang lalu saat kecil dulu. Saya berharap anak-anak kita ini dapat menjadi generasi yang tangguh di masa depan,” pungkasnya.***mcr

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer